Permainan Tradisional
Egrang
Apakah Anda sudah mengenal permainan
tradisional yang satu ini? Ya, egrang meski sudah jarang dimainkan saat ini
tapi sebenarnya permainan ini cukup seru loh dimainkan. Egrang adalah permainan
menaikki dua bilah bambu yang tingginya melebihi tinggi dari orang yang
menaikinya. Maka dari itulah, seseorang yang ingin bermain egrang haruslah
melewati proses belajar terlebih dahulu karena harus bisa berjalan dengan
seimbang. Bentuk mainan ini dapat
dilihat seperti pada gambar. Para anak lelaki akan berjalan dengan bertumpu
pada bambu yang menyiku. Mereka berjalan balapan dengan teman lainnya yang
menggunakan egrang dan siapa yang sampai di garis finish lebih dulu, dialah
yang jadi pemenangnya.
Sebenarnya di beberapa daerah juga
memiliki permainan seperti ini, namun namanya bukanlah egrang atau enggrang, di
setiap daerah memiliki nama yang berbeda-beda. Permainan egrang terbuat dari
kayu atau bambu, akan tetapi kebanyakan egrang terbuat dari bahan bambu.
Cara
membuatnya cukup mudah, pertama kita cukup siapkan dulu bambu yang sudah tua
tapi berukuran tanggung. Siapkan 2 pasang bambu dengan ketinggian seperti
tinggi badan kita.
kemudian
buat pijakkan kaki yang nantinya untuk kita pijak pada bagian bawah
bambu, kira-kira tingginya di ukur mulai dari tanah sampai dengan lutut
kita. Untuk bermain egrang ini cukup sulit, karena kita dituntut untuk menjaga
keseimbangan saat berjalan agar tidak terjatuh.
Nilai budaya yang terkandung dalam permainan
egrang adalah: kerja keras, keuletan, dan sportivitas. Nilai kerja keras
tercermin dari semangat para pemain yang berusaha agar dapat mengalahkan
lawannya. Nilai keuletan tercermin dari proses pembuatan alat yang digunakan
untuk berjalan yang memerlukan keuletan dan ketekunan agar seimbang dan mudah
digunakan untuk berjalan. Serta, nilai sportivitas tercermin tidak hanya dari
sikap para pemain yang tidak berbuat curang saat berlangsungnya permainan,
tetapi juga mau menerima kekalahan dengan lapang dada.
Selain itu yang paling utama adalah dalam
permainan ini anak juga bisa memanfaatkan otak kanannya. Dalam permaninan ini
anak harus bisa konsentrasi agar tidak terjatuh. Selain harus berkonsentrasi
kepada egrang, anak juga harus bisa mengingat apa yang telah dia dapat dipos
satu yang kemudian akan dipertanyakan pada pos berikutnya.
Fokus pada apa pun yang anak inginkan
merupakan kunci sukses dalam keberhasilan prestasi disekolah (Olivia, 2011).
Dalam prestasi, anak tidak harus terfokus hanya mengandalkan kerja otak kiri
saja. Untuk meraih prestasi atau keberhasilan orang tidak hanya dituntut dalam
hal analisis saja, melainkan orang tersebut harus bisa berfikir kreatif, dan
berfikir kreatif adalah cara kerja otak kanan.
Terimakasih sudah bersedia membaca .
Komentar
Posting Komentar